Firman Hidup

Berbagai Peringatan Dalam Perjanjian Baru (PDF) Versi PDF



Keselamatan: Apa yang Diperlukan?



Tak dapat dipungkiri, iman kepada Yesus Kristus yang bangkit sebagai Tuhan, Mesias, Anak Allah adalah satu-satunya cara agar manusia diselamatkan. Ini sangat jelas dinyatakan dalam banyak bagian Firman Allah. Berikut ini beberapa di antaranya:

Yohanes 3:14-18
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”

Yohanes 20:30-31
“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”

Yohanes 11:25-26
“Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.”

Markus 16:15-16
“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”

Kisah Para Rasul 16:30-31
“Ia mengantar mereka [Paulus dan Silas] ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka [Paulus dan Silas]: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

Roma 10:9
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”

Efesus 2:8
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”

Sebelum melanjutkan, saya ingin pertama-tama menunjukkan bahwa pernyataan “setiap orang yang percaya” dalam ayat-ayat di atas menggunakan bentuk waktu sekarang. Dengan kata lain, apa yang digambarkan di sini adalah iman yang aktif, yang berlangsung pada waktu sekarang, dan bukan peristiwa di masa lalu yang mungkin tidak lagi terjadi di masa kini. Terjemahan yang lebih akurat untuk pernyataan-pernyataan di atas adalah “setiap orang yang terus menerus percaya” atau percaya sekarang dan terus menerus percaya. Terjemahan ini lebih sesuai dengan fakta bahwa keterangan waktu sekarang dalam bahasa Yunani kuno dipergunakan untuk menunjukkan makna durasi dan bukan peristiwa yang terjadi pada suatu ketika. Lampiran pertama dari buku ini menyajikan wawasan yang lebih mendalam tentang hal ini dan tentang penggunaan bentuk waktu sekarang dalam bahasa Yunani kuno.

Kembali ke subjek pembahasan kita: dari ayat-ayat yang kami berikan di atas (dan masih banyak ayat lain), jelaslah bahwa kita tidak diselamatkan oleh karena melakukan Hukum Taurat atau karena melakukan perbuatan baik. Keselamatan diberikan secara gratis, karena kasih karunia, sebagai anugerah bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhannya, sebagai Mesias, sebagai Anak Allah. Ini adalah kebenaran Firman Allah yang tidak bisa dibantah. Jadi, iman adalah kunci untuk memperoleh keselamatan bersama dengan kasih karunia sebagai kunci lainnya. Efesus 2:8 meringkas ini dengan baik sekali.

Efesus 2:8
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”

Ada dua komponen yang ketika digabungkan membuat kita memperoleh keselamatan. Kedua komponen ini adalah kasih karunia dan iman. Hanya salah satu saja dari kedua komponen itu tidak dapat memberi kita keselamatan. Kasih karunia Allah saja tidak dapat menyelamatkan seseorang apabila orang itu tidak memiliki iman, atau apabila orang itu tidak dengan sunguh-sungguh dan jujur percaya dari dasar hatinya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhannya, sebagai Anak Allah dan Mesias.

Pada dasarnya Allah ingin semua orang diselamatkan dan Ia telah menyerahkan Anak-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia. Sebagaimana 1 Timotius 2:3-6 katakan:

“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.”

Juga Titus 2:11
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.”

Yesus Kristus menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia! Allah ingin semua orang diselamatkan. Kasih karunia-Nya yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Kasih karunia Allah – yaitu bagian pertama syarat keselamatan dalam Efesus 2:8 (“karena kasih karunia”) – tersedia bagi semua orang; kasih karunia itu “sudah nyata bagi semua manusia”. Tetapi bagian yang kedua (“oleh iman”) tidak dilakukan oleh semua orang. Hanya orang yang sungguh-sungguh percaya pada apa yang Allah katakan dalam Firman-Nya tentang Anak-Nya, hanya orang-orang inilah yang akan diselamatkan, karena keselamatan bukan hanya karena kasih karunia tetapi “karena kasih karunia oleh iman”.

Setelah menjelaskan poin ini, pertanyaan yang sangat penting adalah: begitu seseorang percaya, apakah iman merupakan sesuatu yang dijamin akan bertahan selamanya atau apakah iman harus dipelihara, yang artinya iman itu juga dapat ditinggalkan? Bagaimana Alkitab memperlakukan iman? Apakah menurut Alkitab iman adalah sesuatu yang dinamis ataukah sesuatu yang statis, yang artinya begitu kita memilikinya, kita akan selalu memilikinya? Apa artinya memiliki iman yang benar? Apa yang terjadi dengan keselamatan, seandainya iman ditinggalkan? Dapatkah iman ditinggalkan, bila dapat, apa konsekuensinya? Banyak orang tidak mau repot-report memikirkan tentang pertanyaan-pertanyaan ini. Dalam studi ini, kita akan memikirkan tentang pertanyaan-pertanyaan di atas dan melihat jawaban yang begitu jelas dan sederhana yang Alkitab berikan, pertama-tama melalui orang yang paling tepat untuk berbicara tentang keselamatan: Sang Juruselamat Sendiri, dan dilanjutkan dengan melihat pengajaran para rasul, yang dituliskan melalui surat-surat mereka.

 

Penulis: Anastasios Kioulachoglou